Manfaat Jambu Biji (Psidium guajava L) Bagi Kesehatan
Manfaat buah dan daun jambu biji (Psidium guajava L) bagi kesehatan telah banyak dilakukan penelitian, dalam artikel ini menyajikan manfaat daun dan buah jambu biji.
Jambu Biji (Psidium guajava L)
Jambu biji (Psidium guajava L) merupakan salah satu tanaman buah dengan bentuk pohon perdu, dalam bahasa Inggris disebut Lambo guava. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, kemudian menyebar ke Thailand dan negara Asia lainnya seperti Indonesia. Jambu biji sering disebut juga Jambu Klutuk, Jambu Siki, atau Jambu Batu (Kuntarsih, 2006).
Di Indonesia tanaman jambu biji dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Pohon jambu biji banyak ditanam. Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman ini sekitar 1200 meter dari permukaan laut. Pohon jambu biji merupakan tanaman perdu yang banyak bercabang, tingginya bisa mencapai 12 meter. Buahnya berisi banyak biji kecil-kecil dan ada juga yang tidak mempunyai biji yang biasa di sebut dengan jambu sukun (Wirakusumah, 2002).
Jambu Biji (Psidium guajava) dan Kandungan Vitamin C
Jambu biji memiliki nutrisi dan daya penyembuhan yang hebat. Jambu biji telah memberi banyak orang kesehatan dan kekuatan dalam masa ribuan tahun. Jambu biji banyak ditanam di seluruh dunia di bagian-bagian tropis. Jambu biji memainkan peran yang sangat penting dalam diet kita karena tidak hanya lezat rasanya, namun juga sangat bergizi serta mengandung berbagai zat yang dapat mem antu mengobati berbagai penyakit (Fang-yin, dkk, 2002).
Di Indonesia jambu biji dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Walaupun terdapat berjenis-jenis jambu, jambu biji paling banyak digemari oleh masyarakat, karena memiliki kandungan vitamin C terbesar dibandingkan dengan buah lainnya. Vitamin C yang banyak itu sebagai antioksidan, selain itu jambu biji digunakan sebagai obat diare, disentri, dan menurunkan kolesterol (Bangun, 2002).
Manfaat dari jambu biji sebagai obat tidak dapat dipungkiri. Hasil para peneliti United States Department of Agriculture (USDA) menemukan bahwa jambu biji adalah buah dengan kandungan antioksidan terkaya di antara keluarga buah-buahan. kandungan vitamin C dalam satu cangkir jambu biji lima kali lebih banyak dari jeruk, yaitu 377 mg. Vitamin C merupakan bahan dasar kolagen yang sangat baik untuk mengatasi masalah keriput di wajah para perempuan. Hal ini juga didukung oleh Studi dari Harvard University yang mengemukakan dari penelitian terhadap 48.000 laki-laki. Responden yang paling banyak menambahkan asupan likopen dalam menu diet mereka akan mengalami menurunkan resiko kanker prostat sebanyak 45% (Norlita,W. dan Siwi, T 2017).
Jambu biji memiliki kadar vitamin C yang sanggup memenuhi kebutuhan harian anak berusia 13 sampai 20 tahun yang mencapai 80-100 mg per hari, atau kebutuhan vitamin C harian orang dewasa yang mencapai 70-75 mg per hari. Sebutir jambu biji dengan berat 275 g per buah dapat mencukupi kebutuhan harian akan vitamin C pada tiga orang dewasa atau dua anak-anak. Keunggulan lain dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus Jambu Biji "Bangkok" juga dianggap berkhasiat untuk membantu penyembuhan bagi penderita demam berdarah dengue (Kuntarsih, 2006).
Dimana vitamin C merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh dan berfungsi untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bila dalam tubuh kebutuhan vitamin dan mineral mencukupi, maka segala jenis penyakit dapat dicegah. Mengkonsumsi vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan terbukti dapat menangkal virus-virus, sehingga bila cukup memenuhi kebutuhan ini, maka akan lebih jarang mengalami flu (Adhyzal, 2008).
Manfaat Jambu Biji (Psidium guajava) Untuk Membantu Mengurangi Jerawat
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Daun jambu biji mengandung alkaloid, tanin dan flavonoid pada daunnya (Seo, 2005). Daun jambu biji mempunyai banyak manfaat seperti antimikrobial terhadap Bacillus cereus khususnya pada bakteri gram positif anaerob (Arima & Danno, 2002), antiinflamasi (Ojewole, 2006). antitumor (Manosroi, 2006), antialergi (Seo, 2005). antihiperglikemi (Ojewole, 2006). Potensi ekstrak daun jambu biji terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat berdasarkan efek antibakteri belum banyak diteliti.
Propionibacterium acnes merupakan salah satu penyebab yang dapat menimbulkan jerawat dengan menghasilkan beberapa substansi seperti lipase, protease, hialuronidase dan faktor kemotatik penyebab inflamasi melalui respon hipersensitivitas tipe lambat yang menginduksi perkembangan lesi jerawat (Draelos et al, 2010).
Manfaat Jambu Biji (Psidium guajava) bagi Penderita Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit dengan karakteristik hiperglikemia yang akan memburuk dengan muncul berbagai komplikasi. Hiperglikemia diartikan sebagai kadar gula darah yang tinggi dari rentang kadar puasa normalnya 80-90 mg/100 ml darah atau rentang non puasa 140 160 mg/100 ml darah (American Diabetes Association, 2010).
Penderita Diabetes membutuhkan perawatan dan penanganan seumur hidup sebab tidak dapat disembuhkan. Untuk itu, diperlukan herbal yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah sebagai alternatif pengobatan yang relatif aman. Salah satu tumbuhan yang secara empiris dapat digunakan sebagai antidiabetes adalah daun jambu biji yang mengandung kalsium dan tanin.
Tanin merupakan zat pahit polifenol yang baik dan cepat mengikat protein yang menghambat enzim a-glukosidase sehingga memperlambat terlepasnya glukosa dalam darah setelah makan sehingga menghambat kondisi hiperglikemia post prandial (Anastasia, 2004).
Cina merupakan sebuah negara yang sangat luas yang memiliki berbagai kondisi serta iklim. Dengan demikian, di negara ini juga tumbuh berbagai ragam buah-buahan. Salah satunya tanaman jambu biji yang digunakan untuk mengobati diabetes (Fang-yin, dkk, 2002).
Manfaat Jambu Biji (Psidium guajava) bagi Penderita Diare
Hasil penelitian Dwitianti (2015 dalam Norlita,W. dan Siwi, T 2017). menunjukkan bahwa jambu biji dapat digunakan sebagai anti kanker. Hal ini dapat mempengaruhi perspektif masyarakat yang masih awam terhadap manfaat jambu biji untuk kesehatan selain mengatasi penyakit diare.
Penelitian Pratiwi (2015 dalam Norlita,W. dan Siwi, T 2017), juga memperoleh hasil bahwa jambu biji efektif untuk mengatasi diare. Sedangkan penelitian Desiana (2015) Melakukan uji ekstrak daun jambu biji untuk mengatasi luka terbuka pada mencit, dan berhasil secara efektif.
Psidium guajava L. diketahui mengandung beberapa bahan aktif antara lain tanin, flavonoid, guayaverin, leukosianidin, minyak atsiri, asam malat, damar, dan asam oksalat, tetapi hanya komponen khusus seperti flavonoid, tanin, minyak atsiri, dan alkaloid yang memiliki efek farmakologi sebagai antidiare terutama pada penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri (Ajizah 2004; Ojewolw 2006; Biswas B dkk 2013 dalam Fratiwi,Y 2015).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh John, salah satu bahan aktif yang terkandung dalam daun jambu biji (Psidium guajava) yang memiliki peranan paling efektif sebagai antidiare adalah flavonoid.
Senyawa turunan flavonoid yang terkandung dalam daun jambu biji (Psidium guajava) adalah quercetin. Penelitian lain secara lebih spesifik menjelaskan bahwa quercetin merupakan senyawa golongan flavonoid jenis flavonol dan flavon, senyawa ini banyak terdapat pada tanaman famili Myrtaceae dan Solanacea (Azizah 2004; Ojewole 2006; John 2013 dalam Fratiwi, Y 2015).
Senyawa quercetin memiliki potensi sebagai agen antidiare dengan menghambat pelepasan asetilkolin yang dapat meningkatkan kontraksi usus akibat adanya iritasi oleh bakteri penyebab diare seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella enteritidis, Bacillus cereus, dan Vibrio cholera.
Selain itu, telah dikenal sejumlah kandungan glikosida flavonol pada daun Psidium guajava L. yang juga merupakan turunan dari quercetin, diantaranya adalah quercetin-3-L rhamonoside yang digunakan untuk pewarna tekstil, quercetin-3-rutinoside yang biasa disebut rutin dan quercetin 3-glukoside atau isoquercetin yang memiliki peran untuk mengobati kerapuhan pembuluh kapiler pada manusia (Ojewole 2006; John 2008; Yuliana, dkk dalam Fratiwi, Y 2015).
Senyawa tanin yang terkandung dalam daun jambu biji (Psidium guajava) dapat diperkirakan memiliki jumlah sebanyak 9-12%. Tanin dapat menimbulkan rasa sepat pada buah dan daun jambu biji (Psidium guajava), tetapi berfungsi memperlancar sistem pencernaan, dan sirkulasi darah.
Tanin mempunyai sifat sebagai pengelat berefek spasmolitik yang mengkerutkan usus sehingga gerak peristaltik usus berkurang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukardi, waktu ekstraksi optimal daun Psidium guajava L. adalah selama 17,5 menit dengan kandungan tanin yang didapat sebesar 7,82% atau setara dengan 0,40 g per 5 g sampel. Ojewole 2006; Yuliana dkk; Sukardi, dkk 2008 Komala & Ismanto 2008 dalam Fratiwi, Y 2015).
Psidium guajava L. juga memiliki kandungan lain yang memiliki potensi sebagai antidiare yaitu minyak atsiri dan alkaloid. Minyak atsiri merupakan senyawa yang mudah menguap yang tidak larut dalam air yang berasal dari tanaman. Senyawa ini mampu menghambat pertumbuhan bakeri Salmonella typhimurium yang telah diketahui berpotensi sebagai salah satu mikroorganisme penyebab diare (Ajizah, A 2004 dalam Fratiwi, Y 2015).
Alkaloid merupakan salah satu zat tumbuhan sekunder yang terbesar yang terdapat pada tanaman berbunga angiospermae. Alkaloid dapat juga berbentuk amorf dan beberapa seperti nikotin dan koniin. Kebanyakan alkaloid tidak bewarna, tetapi beberapa senyawa kompleks kelompok aromatik bewarna.
Alkaloid bersifat basa yang tergantung pada pasangan elektron pada nitrogen. Secara umum tanaman beralkaloid dapat didefenisikan sebagai tanaman yang mengandung alkaloid terbesar dari 0,05% bobot kering. Alkaloid dalam daun Psidium guajava L. bersifat anti bakteri (Ajizah, A 2004 dalam Fratiwi, Y 2015).
Baca Juga: Kandungan Gizi Buah Sukun Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Semoga bermanfaat dan terima kasih.
(Sumber: pixabay) |
Sumber:
Norlita, W dan Siwi T. 2017. Pemanfaatan Jambu Biji Bagi Kesehatan Pada Masyarakat Di DEsa Sialang Kubang Kecamatan Perhentian Raja, Kampar. Jurnal Photon, Vol. 7, No.2, Mei 2017.
Fratiwi, Y. 2015. The Potential Of Guava Leaf (Psidium guajava L.) For Diarrhea. J Majority, Volume 4. Nomor 1, Januari 2015.