Mengenal Lebih Dekat Manfaat Buah Manggis (Garcinia mangostana, L)
Mengenal lebih dekat manfaat buah Manggis (Garcinia mangostana, L)
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para peneliti mencari zat-zat yang terdapat dalam buah manggis yang bertujuan agar dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah tersebut kaya dengan zat gizi dan yang menakjubkan bernama xanton yang banyak terdapat pada kulitnya. Hasil penelitian Kasma Iswari (2005).
Xanton tidak ditemukan pada buah-buahan lain, oleh karena itu manggis dijuluki queen of fruits (ratu buah).
"Mangosteen (Garcinia mangostana) is the fruits with all special quality and better than other fruits. It is not only flesh but also its mangosteen skin is rich of essence which is beneficial to the bodily health. It is such as xanton essence, antosianin essence which is categorized as antioxidant. The antioxidant of xanton which can be found in mangosteen skin is much more than other fruits" (Darmawansyih. 2014).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen seluruh buah manggis yang paling besar adalah kulitnya, yakni 70-75%, sedangkan daging buahnya hanya 10 15% dan bijinya 15-20 %.
Kandungan xanton tertinggi terdapat dalam kulit buah manggis, yakni 107,76 mg per 100 g kulit buah.
Selain itu, buah manggis juga mengadung katekin, potasium, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, dan vitamin C.
Komposisi nilai gizi buah Manggis:
Komposisi |
Satuan |
Nilai |
Air |
G |
70-80 |
Protein |
G |
0,5 |
Lemak |
G |
0,6 |
Karbohidrat |
G |
5,6 |
Kalsium |
Mg |
5,7 |
Fosfor |
Mg |
9,4 |
Besi |
Mg |
0,3 |
Vitamin B1 |
Mg |
0,06 |
Vitamin B2 |
Mg |
0,04 |
Vitamin C |
Mg |
35 |
Xantin kulit buah |
Mg |
107,76 |
Xanton daging buah |
Mg |
29,00 |
Energi |
Kkal |
63 |
Sumber: Direktorat Gizi Dept. Kesehatan RI (1990) dan Iswari et al. (2005) dalam Yatman (2012)
Manggis merupakan tumbuhan fungsional karena sebagian besar tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Akan tetapi, masih belum diketahui efek sampingnya (Pasaribu et al., 2012).
Buah manggis merupakan salah satu buah yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Disamping buahnya, kulit buah manggis juga sangat bermanfaat, karena buah manggis banyak mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh seperti zat antioksidan, antibakteri, antiinflaması, antikarsinogen dan antiproliferasi (Sukarti dkk., 2008).
Kulit buah manggis yang selama ini dibuang sebagai limbah, ternyata memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan.
Kandungan Senyawa yang terkandung pada Buah Manggis:
- Kandungan Senyawa Lain di dalam Buah Manggis Senyawa Aktif xanthones (Mangostin, Alfa Mangostin, Beta Mangostin. Mangostenol, Mangostanol, Mangostinon A, Mangostenon B, Tovophyllin B, Trapezifolixanthone, Garcinon B, Flavonoid Epicatechin, dan Gartanin). Joze Pedraza-Chaverri, et al., 2008);
- Catechins Catechins terbukti mengandung lima kali antioksidan dibanding vitamin C;
- Polysacharides dan Quinones. Polysaccharides dan Quinones dikenal sebagai antibakteri sehingga dapat melindungi tubuh dari bakteri dan berfungsi sebagai pencegah kanker; dan
- Stilbenes. Stilbenes adalah zat mencegah timbulnya aneka jamur yang merugikan tubuh.
Kandungan Senyawa didalam Kulit Buah Manggis:
- Senyawa Aktif Xantone. Sekitar 50 jenis senyawa xanton yang berfungsi sebagai antioksidan tinggi telah berhasil diisolasi dari kulit buah manggis;
- Antosianin seperti Cyanidin-3-sophoroside dan Cyanidin-3 glucoside;
- Getah Kuning; dan
- Senyaea Pektin, Tanin dan Resin.
Pada tahun 2002 para ilmuwan dari The National Research Institute of Chinese Medicine di Taiwan menemukan bahwa Garcinone E yang merupakan derivat xanton sangat efektif untuk menghambat kanker hati, kanker lambung, dan kanker paru-paru. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa senyawa xanton mempunyai aktivitas anti-oksidan dan anti-kanker dengan menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel.
Empat turunan xanton yang lain, yaitu a-mangostin, B-mangostin, y-mangostin dan methoxy-ß mangostin juga dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memiliki potensi aktivitas anti-proliferasi. Sifat kemopreventif dan kemoterapi xanton pada kulit manggis banyak digunakan sebagai penghambat proses karsinogenesis (Putri, 2015)
Menurut penelitian Jung et al tahun 2006, xanton terutama a-mangostin, y mangostin, gartanin, dan garcinone E yang terdapat pada kulit manggis memiliki efek antioksidan yang dapat mengikat radikal bebas seperti ONOO yang berikatan dengan nitric oxide (NO), sehingga dapat mencegah proses degenerasi sel pada dosis I*C_{50} > 30mu * M Chomnawang et al (2007) juga menegaskan bahwa ekstrak etanol kulit manggis dapat mengurangi produksi Reactive Oxygen Species (ROS) oleh sel Polymorphomuclear leucocytes (Chavem et al, 2008).
Kulit manggis diduga juga dapat memberi efek antibakteri, dimana kulit buah manggis mengandung senyawa yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanton, tovofilin B, alfa mangostin, beta mangostin, garsinon B, mangostanol, flavonoid, epikatekin, gartanin, gamma, mangostin, garsinon E (Chairungsrilerd et al, 1998; Ho et al, 2002; Suksamsarn et al, 2003; Jung et al, 2006 dalam Christy, 2012).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Christy membuktikan bahwa ekstrak kulit manggis dapat menghambat dan membunuh bakteri Vibrio cholerae.
Hal ini diduga karena kandungan zat pada kulit manggis memiliki potensi sebagai antibakteri, yaitu alkaloid, flavonoid, tannin, dan xanton. Alkaloid sebagai antibakteri bekerja dengan mengganggu komponen penyusun peptidoglikan.
Peptidoglikan ini merupakan salah satu lapisan penyusun dinding sel bakteri dan bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis sehingga jika terjadi gangguan pada komponen penyusun peptidoglikan maka lapisan dinding sel tidak akan terbentuk secara utuh dan dapat mengakibatkan kematian sel (Cowan, 1999, Dzen, 2003).
Flavonoid memiliki efek antibakteri dengan mempengaruhi dinding sel dan membran sel bakteri. Fla vonoid membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler sehingga dapat mengganggu integritas membran sel bakteri. Selain itu, senyawa ini juga terlarut dengan dinding sel yang dapat menyebabkan kerusakan dinding sel bakteri. Flavonoid juga bersifat lipofilik yang dapat menghancurkan membran sel sehingga dapat membunuh bakteri (Cowan, 1999; Dzen, 2003, Robinson, 1991).
Tannin sebagai senyawa antibakteri mempengaruhi dinding sel dan membran sel karena diduga dapat mengkerutkan dinding dan membran sel bakteri yang dapat menyebabkan gangguan permeabilitas dan gangguan aktivitas hidup bakteri sehingga pertumbuhan bakteri terhambat dan menyebabkan kematian bakteri (Ajizah, 2004). Selain itu, tannin membentuk kompleks dengan polisakarida dinding sel (Cowan', 1999).
Xanton sebagai suatu senyawa polifenol dapat merusak membran sel mikroorganisme. Kerusakan membran menyebabkan bakteri kehilangan metabolisme penting dari sel bakteri sehingga dapat menyebabkan kematian bakteri (Soraya, 2007).
Penelitian lain mengenai aktivitas antioksidan kulit buah manggis menyebutkan bahwa kulit manggis dapat mempercepat proses pemulihan sel dengan mempercepat proses proliferasi fibroblas (Maulina & Sugihartini, 2015).
Seperti pada penelitian Sampath et al (2007) yang menyebutkan bahwa a mangostin memiliki efek antioksidan pada lipid peroxidation dalam porses terjadinya myokard infark.
Penelitian Chin et al (2008) menyebutkan bahwa y-mangostin juga memiliki efek antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel dengan mengikat radikal bebas, serta membuktikan a-mangostin dan y-mangostin dapat menghambat produksi prostaglandin pada proses inflamasi (Chavem et al, 2008).
Kulit dari buah manggis ini sangat baik dikonsumsi untuk mencegah penuaan dini. Kandungan antioksidannya lebih besar daripada yang terkandung dalam jeruk maupun pada daging buahnya sendiri.
Zat aktif xanthone merangsang regenerasi sel rusak secara cepat sehingga membuat awet muda dan berperan menangkal radikal bebas.
Khasiat xanthone bukan hanya antioksidan, tetapi sebagai antikanker. Ekstrak kulit buah manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
Ekstrak itu juga bersifat apoptosis penghancur sel kanker. Xanthone dalam kulit buah manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberculosis (TBC), asma, leukemia, antiinflamasi dan antidiare (Sugito, 2003).
Baca Juga: Kandungan dan Khasiat Saffron
Sumber:
Christy, A.S. 2012. Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana, L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio Cholerae.
Yatman, E. 2012. Kulit Buah Manggis mengandung Xanton Yang Berkhasiat Tinggi. Widya, Tahun 29 Nomor 324 - Oktober 2012
Darmawansyih. 2014. Khasiat Buah Manggis Untuk kehidupan. Jurnal Al Hikmah Vol. XV Nomor I/2014